Populernya barang ini ditengah masyarakat membuat produsen berlomba-lomba memproduksi alat ini dengan berbagai pilihan yang kami bagi dalam 3 kelompok besar, yakni:
1. Storage-gas water heater. Pemanas air menggunakan gas yang menggunakan tangki penyimpan. Jenis ini biasanya dipergunakan untuk memproduksi air panas dalam jumlah yang banyak. Kelebihannya air panas tersedia setiap saat. Kekurangannya tentu pada bahan bakar gasnya jadi lebih boros dibanding yang tanpa tangki penyimpan, karena alat ini bekerja otomatis untuk menjaga kestabilan suhu dalam tangki penyimpannya. Berikut contoh gambar produknya:
2. Tankless-indoor-gas water heater. Pemanas air menggunakan gas tanpa tangki penyimpan air yang dipasang di dalam ruangan. Kebalikan dari pemanas gas diatas. Kekurangannya, air panas tidak tersedia setiap saat. Saat dibutuhkan (kran dibuka) alat ini baru bekerja memanaskan air. Namun waktu tunggunya tidak terlalu lama. Kelebihannya tentu pada bahan bakar gasnya yang lebih hemat. Berikut contoh gambarnya:
3. Tankless-outdoor-gas water heater. Pemanas air menggunakan gas tanpa tangki penyimpan air yang dipasang di luar ruangan. Kelebihan dan kekurangannya sama dengan yang no 2 diatas. Berikut contoh gambar:
Cara kerja pemanas gas ini pada dasarnya hampir sama untuk semua tipe. Kami ambil contoh untuk jenis pemanas air gas tankless-indoor saja. Pada dasarnya, pemanas air jenis gas ini hampir sama seperti kita memasak air dengan kompor gas, bedanya alat ini bekerja otomatis dan airnya dipanaskan melalui komponen pemanas yang dinamakan heat exchanger.
Berikut cara kerja pemanas air jenis ini berdasarkan gambar di atas.
1. Kran air panas kita buka
2. Air dingin mengalir dan terdeteksi oleh flow sensor
3. Komputer menyalakan burner (bagian yang bekerja seperti kompor) untuk memanaskan heat exchanger
4. Air dingin bersirkulasi melalui heat exchanger
5. Heat exchanger memanaskan air hingga mencapai suhu yang diinginkan
6. Setelah selesai, saat kran air panas ditutup, dan air berhenti mengalir, flow sensor tidak mendeteksi adanya aliran air, maka komputer akan mematikan burner-nya. Demikian seterusnya.
Khusus pemanas air gas tanpa tangki yang dipasang di dalam ruangan (jenis no:2), alat
pemanas air jenis ini biasanya dipasang langsung di dalam kamar mandi
agar lebih praktis saat ingin menyetel suhu air sesuai keinginan. Namun
jika alat ini dipasang di dalam kamar mandi, pastikan ventilasi udara
di dalam kamar mandi tersebut cukup sehingga udara dapat bersirkulasi
dengan baik. Dan jika sewaktu-waktu terjadi gas bocor akan segera
mengalir ke luar ruangan.
Untuk lebih amannya, saya menyarakan sekalian memasang gas detektor di dekat pemanas air tersebut agar jika terjadi gas bocor dapat segera diambil tindakan. Karena sifat dari gas ini, tidak tampak, tidak berwarna dan baunya tidak terlalu menyengat apalagi jika kebocorannya kecil.
Perlu
diperhatikan juga masalah saluran cerobong asapnya. Walaupun tidak
terlihat, yang namanya pembakaran tetap menghasilkan gas carbon
dioksida. Perlu diberi saluran / pipa khusus keluar ruangan agar gas
hasil pembakaran langsung terbuang keluar ruangan, seperti contoh
gambar berikut:
Untuk lebih amannya, saya menyarakan sekalian memasang gas detektor di dekat pemanas air tersebut agar jika terjadi gas bocor dapat segera diambil tindakan. Karena sifat dari gas ini, tidak tampak, tidak berwarna dan baunya tidak terlalu menyengat apalagi jika kebocorannya kecil.
Demikian, semoga bermanfaat. Kelak kita bahas mengenai pemanas air yang menggunakan energi lainnya. Terimakasih.
0 komentar:
Post a Comment