Pompa transfer sering disebut juga dengan istilah pompa pengisi atau pompa pemindah atau pompa angkat. Fungsi pompa ini memindahkan air dari satu tempat ke tempat lain secara otomatis ataupun dengan cara manual (On/Off).
Pompa bekerja secara otomatis dengan bantuan sensor elektroda ataupun dengan pelampung, sensor ini akan bekerja dengan mendeteksi level air. Jika level air turun (tangki kosong) pada level tertentu maka akan dideteksi oleh elektroda/pelampung kemudian memberi perintah supaya pompa hidup, dan apabila level air naik (tangki penuh) pada level tertentu maka akan dideteksi oleh elektroda/pelampung kemudian memberi perintah supaya pompa mati.
Pompa bekerja secara manual berarti pompa akan bekerja tanpa sensor. Hidup dan mati pompa berdasarkan tombol saklar on-off yang ditekan oleh orang (operator).
Pompa yang menggunakan listrik 3 phase maka harus dilengkapi panel kontrol untuk mengkontrol kerja pompa tersebut, sedangkan pompa yang menggunakan listrik 1 phase tidak harus menggunakan panel kontrol untuk mengkontrol kerja pompa.
2.1. Pompa transfer atau pompa pengisi
Pompa
transfer sering disebut juga dengan istilah pompa pengisi atau pompa pemindah
atau pompa angkat. Fungsi pompa ini memindahkan air dari satu tempat ke tempat
lain secara otomatis ataupun dengan cara
manual (On/Off).
Pompa bekerja secara otomatis dengan
bantuan sensor elektroda ataupun dengan pelampung, sensor ini akan bekerja
dengan mendeteksi level air. Jika level air turun (tangki kosong) pada level
tertentu maka akan dideteksi oleh elektroda/pelampung kemudian memberi perintah
supaya pompa hidup, dan apabila level air naik (tangki penuh) pada level
tertentu maka akan dideteksi oleh elektroda/pelampung kemudian memberi perintah
supaya pompa mati.
Pompa
bekerja secara manual berarti pompa akan bekerja tanpa sensor. Hidup dan mati
pompa berdasarkan tombol saklar on-off yang ditekan oleh orang (operator).
Pompa yang menggunakan listrik 3
phase maka harus dilengkapi panel kontrol untuk mengkontrol kerja pompa tersebut,
sedangkan pompa yang menggunakan listrik 1 phase tidak harus menggunakan panel
kontrol untuk mengkontrol kerja pompa.
2.1.1. Pompa
transfer dari sumur dangkal ke ground tank/tower tank
Sumur dangkal mempunyai kedalaman
kurang dari 8 meter (dari permukaan tanah ke level air). Pompa sumur dangkal
biasanya menggunakan pompa tipe centrifugal end suction ukuran kecil.
Gbr.2.1.3. Pompa transfer dari sumur dangkal (< 8
meter) ke ground/tower tank
2.1.2. Pompa
transfer dari sumur sedang ke ground tank/ tower tank
Sumur dengan kedalaman sedang adalah sumur
yang mempunyai kedalaman antara 8 meter s/d 20 meter (diukur dari permukaan tanah ke level
air). Pompa yang
digunakan adalah tipe jet pump, disebut jet pump karena pada pompa ini ada alat
tambahan dipasang pada sisi hisap dinamakan
ejector yang mempunyai fungsi untuk menambah daya dorong. Pada sisi
hisap pompa jet pump mempunyai dua jalur pipa, satu jalur sebagai pipa hisap
dan satu jalur lainnya sebagai pipa dorong yang berfungsi mengalirkan sebagian
air dari pompa, mengalir turun menuju ejector kemudian kembali mendorong keatas
melalui pipa hisap.
Gbr.
2.1.2. Pompa
jet pump untuk transfer dari sumur sedang (8 - 20 meter) ke ground/tower tank.
2.1.3. Pompa transfer dari sumur dalam ke ground
tank/tower tank
Kategori
sumur dalam yaitu sumur yang mempunyai kedalaman diatas 20 meter (diukur
dari permukaan tanah ke level air). Ada dua macam level air yang biasa digunakan
sebagai acuan yaitu dinamyc water level (level air yang selalu berubah) dan
static water level (level air yang tetap).
Dinamyc water level (DWL) adalah
level air yang sudah stabil setelah dilakukan pumping test atau level air
terdalam (dari permukaan tanah) yang terjadi pada musim kemarau.
Static
water level (SWT) adalah posisi level air terendah (dari permukaan tanah)
sebelum dilakukan pumping test atau level air terendah yang terjadi pada musim
hujan.
Pengukuran
level air untuk sumur dalam dapat dilakukan dengan menggunakan alat Water Level
Meter.
Untuk
aplikasi sumur dalam, pompa yang digunakan adalah tipe celup (submersible deep
well) yang mempunyai kemampuan tekanan atau pressure tinggi. Cara kerja pompa
ini adalah mendorong air dari bawah ke atas sehingga tidak memerlukan pipa
hisap.
Gbr.
2.1.1. Pompa deep well untuk transfer
dari sumur
dalam(≥ 20 meter) ke ground.
2.1.4. Pompa transfer dari ground tank ke tower tank
Aplikasi ini banyak dijumpai di
gedung-gedung dan industri. Karena pada aplikasi ini diperlukan debit air yang
besar dan juga tekanan yang tinggi maka ada dua tipe yang sesuai yaitu tipe end
suction horisontal dan in-line vertical.
Untuk pompa tipe end suction
horisontal sering digunakan untuk bangunan gedung/pabrik yang mempunyai ruang
pompa cukup luas. Sedangkan pompa tipe in-line vertical sering digunakan untuk
bangunan gedung/pabrik yang ruang pompa relatif sempit.
.Gbr.2.1.4. Pompa
transfer dari ground tank ke tower tank.
2.1.5. Pompa
transfer pengisi boiler
Aplikasi pompa ini sebagai pengisi
boiler dengan menggunakan air panas dengan temperatur antara 40oC –
100oC, sehingga pompa rentan terhadap kavitasi dan untuk menghindari
kavitasi posisi tangki air diletakan lebih tinggi dari pompa. Pada aplikasi ini
pompa yang digunakan adalah tipe in-line vertical multi stage karena pompa ini
mempunyai tekanan yang tinggi dan juga NPSH yang relative kecil jika
dibandingkan dengan tipe end suction.
Gbr.2.1.5. Pompa transfer pengisi boiler
A.1.Pompa Transfer tipe centrifugal horisontal "END SUCTION"
2 komentar:
artikel yang menarik sangat bermanfat, thank you
jual boiler uap
haturnuhun, sangat bermanfaat.
Post a Comment