Secara umum bahan pendingin dapat diklasifikasikan ke dalam empat macam sebagai berikut.
1. Inorganic Compounds
Bahan jenis ini mencakup amoniak, asam-asam sulfur, carbon dioxide, dan methyl chloride.
Ammonia
(amoniak) merupakan bahan pendingin yang digunakan pada sistem absorpsi
dan pada mesin-mesin besar di industri. Amoniak tidak berwarna tetapi
mempunyai bau yang menusuk. Amoniak biasa digunakan pada sistem
pendinginan yang menggunakan pendinginan air.
Asam
sulfur (belerang dioksida) merupakan bahan pendingin yang banyak
dipakai untuk lemari es masa lampau. Belerang dioksida tidak berwarna,
berbau, tetapi beracun. Oleh karena itu, tidak aman untuk dipakai.
Carbon dioxide merupakan bahan pendingin yang temperatur kritisnya sangat rendah 31 °C. Akhir-akhir ini solid carbon dioxide
(Dry Ice) sebagai bahan pendingin kedua. Dengan bahan pendingin ini,
alat pendingin dapat dibuat lebih kecil dan gasnya cukup aman.
Methyl
Cloride sering digunakan untuk pendinginan komersial saja. Sifatnya
kadang-kadang dapat terbakar pada kondisi tertentu dan juga agak
beracun. Oleh sebab itu, bahan pendingin ini tidak aman dipakai.
2. Hydrocarbons
Bahan
pendingin ini meliputi methane, Ethane, Propane dan Iain-Iain.
Sifat-sifat bahan pendingin ini mempunyai keselamatan yang rendah. Oleh
karena itu tidak dipakai dalam rumah tangga. Bahan pendingin ini pada
umumnya dipakai di industri petrokimia.
3. Halogenated Carbide
Halogenated
Carbide adalah istilah umum untuk hidrokarbon-hidrokarbon yang
mengandung satu atau lebih halogen-halogen seperti antara lain fluor
(F), chlor (cl), iodine (I), dan brom (Br) Penggunaan bahan pendingin
halogen sekarang mulai popular karena memenuhi persyaratan keamanan).
Selain itu ada yang mengandung Fluorine (F) yang disebut Freon. Freon
tidak berwarna, hampir tidak berbau, titik didihnya amat bervariasi,
tidak beracun, tidak menyebabkan iritasi, tidak menyebabkan karat, tidak
meledak di bawah kondisi pemakaian. Secara kimiawi stabil dan sangat
aman. Jenis pendingin Freon itu diproduksi dalam bentuk R-11 R-12, R-13,
R-12 dll
Bahan pendingin
yang beredar di pasar dan banyak digunakan di Indonesia adalah Freon
yang diproduksi oleh E. 1. DuPont (Amerika). Merek dan produsen bahan
pendingin lainnya antara lain Genetron diproduksi oleh Allied Signal Corporation (Amerika), Forane diproduksi Elf Atochem (Australia), dan Klea diproduksi ICI Americas (Amerika).
d. Azeotropic Mixture
Azeotropic
Mixture adalah bahan pendingin campuran dari 2 (dua) bahan pendingin
yang berbeda, contohnya Refrigerant-134A. Spesifikasi Refrigerant-134A
sebagai berikut.
1. Tidak berwarna dan memiliki bau seperti eter.
2. Berbentuk gas cairan yang tidak dapat menyala atau terbakar pada suhu kamar (27°C).
3. Tidak merusak lapisan ozon (03)
4. Titik didih -26,1 °C.
5. Suhu kritis 101,1 °C.
6. Tekanan kritis 4,06 Mpa (mega pascal).
Beberapa
merek bahan pendingin sejenis Refrigerant-134A yang dijumpai di pasar
antara lain Freon 134A, SUVAA134A, HFC-134A, Genetron-134A, dan KLEA
Forane-134 A.
0 komentar:
Post a Comment