A. Kurva pompa & Karakteristik pipa
A.1.Kurva pompa
Kurva pompa sangat penting, karena dari kurva tersebut dapat terbaca
kemampuan suatu pompa disetiap titik kerja sehingga dapat ditentukan
debit, total head, effisiensi, NPSHr, dan daya penggerak yang
diperlukan (P1 maximum).
A.1.1. Debit pompa
Debit atau flow pompa ditentukan sesuai dengan kebutuhan untuk
masing-masing aplikasi. Ditinjau dari konstruksi pompa, debit pompa
sangat dipengaruhi oleh diameter impeller, semakin besar diameter
impeller maka akan semakin besar kemampuan debit pompa. Seperti pada
gambar diatas, nilai debit pompa terbaca pada sumbu garis mendatar
dengan lambang huruf Q dan biasanya menggunakan satuan m3/jam,
liter/menit (lpm), liter/detik (lps), gallon/menit (gpm) dengan
konversi sebagai berikut :
1m3/jam = 1/0,06 lpm = 1/3,6 lps = 1/0,227 gpm.
A.1.2. Total head
Total head atau pressure pompa ditentukan dari system pemipaan yang
digunakan dilapangan. Ditinjau dari konstruksi pompa, besarnya tekanan
pompa tergantung dari besar diameter impeller dan bayaknya impeller
yang tersusun seri. Semakin besar diameter impeller dan semakin banyak
impeler maka akan semakin tinggi tekanan suatu pompa. Seperti pada
gambar 4.1.1. nilai total head pompa terbaca pada sumbu garis tegak
dengan lambang huruf H dan biasanya menggunakan satuan meter, feet
(ft), bar, atm (atmosfir), psig, dengan konversi satuan sebagai berikut
:
1m(H2O) = 3,28 feet (H2O) = 1/10,2 bar = 1,45 psig
A.2. Karakteristik Pipa
A.2.1. Sistem terbuka
Ilustrasi pemipaan dengan sistem terbuka adalah seperti pada gbr.
dibawah dan terlihat pada gbr. 4.1.2.1b bahwa titik awal kurva pipa
dimulai dari H1 = Hg + Hs (Statik head = geodetic head + suction head)
atau dengan kata lain bahwa pada saat pompa mati/hidup, sistem pipa
sudah menerima tekanan sebesar H1 meter
A.2.2. Sistem tertutup
Ilustrasi sistem tertutup seperti pada gbr. dibawah(sirkulasi air panas
dari heater ke tanki penyimpan), dan pada gbr yang lain adalah kurva
pipa sistem tertutup yang menunjukan tidak ada tekanan pada saat pompa
mati/hidup.
B. Daya pompa
Silahkan download dari Link ini..Software Calculator : P2,Total Head,NPSH,Kavitasi..
Untuk menghindari kesalahan dalam pemilihan daya penggerak pompa (motor
listrik & diesel engine), maka perlu diperhatikan daya yang terjadi
pada pompa. Daya pompa bedakan menjadi 4 sebagai seperti pada gbr.
B.1.Daya penggerak pompa
Daya penggerak pompa atau sering disebut P1 (lihat gbr.), merupakan
daya yang diperlukan untuk menggerakan pompa. Penggerak pompa dapat
berupa motor listrik atau diesel engine. Formulasi P1 ditulis sebagai
berikut :
P1 = P2 x ηmotor …… Watt
P2 = P3 …… Watt
dimana :
P1 : daya penggerak (motor listrik/diesel engine)
P2 : daya poros penggerak
ηmotor : effisiensi motor
P3 : daya poros pompa
B.2.Daya hidrolik pompa
Seperti pada gbr. daya hidrolik pompa atau P4 ditulis formulasinya sebagai berikut :
P3 = P4 x ηpompa …… Watt
P4 = ρ x g x H x Q …… Watt
dimana :
P3 : daya poros pompa
P4 : daya hidrolik pompa
ηpompa : efisiensi pompa
ρ : berat jenis air : 1000 kg/m3
g : percepatan grafitasi : 9,8 m/sec2
H : total head pompa : ….. meter
Q : kapasitas pompa : ….. m3/jam
B.2.3 Daya penggerak pompa maximum (P1 max.)
Untuk menentukan besarnya daya penggerak pompa (motor listrik/ diesel
engine) harus dipilih daya maximum (P1 max.), yaitu daya yang
ditentukan pada titik kerja kurva Q & H paling kanan (lihat gbr.),
hal ini untuk mencegah terjadinya overload daya penggerak atau mencegah
berkurangnya pressure pada pipa karena adanya throtle/cekikan yang
berlebihan. Pemilihan daya pompa P1 max. harus disesuaikan dengan
standart daya penggerak motor listrik atau diesel engine yang ada
dipasaran.
Seperti contoh kurva dibawah, bahwa pada titik kerja pompa pada 140
m3/jam @ 45.2 meter terpilih daya P1 = 25,4 kW, akan tetapi daya yang
harus digunakan adalah daya pada titik kerja Qmax yaitu titik kerja
pada kurva sebelah kanan, sehingga penggerak yang digunakan adalah
motor listrik dengan daya P1 = 30 kW.
Sumber
Home »
Perawatan dan Perbaikan Pompa Air
» Kurva pompa, karakteristik pipa dan daya pompa
Kurva pompa, karakteristik pipa dan daya pompa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment